Apa Benar Coklat Bisa Menimbulkan Masalah Asam Lambung?

Selain kopi dan teh, belakangan ini banyak orang yang mulai melirik coklat sebagai minuman favorit. Selain diklaim dapat meredakan stres, rasa coklat yang unik dengan tekstur yang lebih kental ketimbang kopi dan teh, membuat coklat dengan mudah disukai banyak orang.

Namun yang jadi masalah, cokelat merupakan salah satu minuman dengan kandungan kafein yang cukup tinggi. Memang tidak setinggi kafein dalam kopi, namun tetap saja kandungan yang bersifat stimulus tersebut diklaim dapat menimbulkan masalah asam lambung. Benarkah?

Terkait hal ini, beberapa pakar berbeda pandangan. Kelompok pertama menilai kandungan kafein dalam coklat dapat memicu masalah bagi sfingter, berupa katup yang bertugas mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Menurut Penelitian University of Michigan Health System

Menurut penelitian terbaru dari University of Michigan Health System, yang dipresentasikan dalam pertemuan Digestive Diseases Week di Atlanta, dijelaskan bagaimana cara cokelat meningkatkan risiko refluks, dan memperparah gejala maag. 

Pada kondisi normal, sfingter yang berada di area kerongkongan akan membuka saat makanan atau minuman masuk ke dalam perut melewati kerongkongan. Setelah itu katup akan menutup dan mengunci sehingga asam lambung dan zat lainnya di lambung tidak akan naik. 

Namun, jika kinerja sfingter ini menurun sehingga meningkatkan risiko refluks dan asam dalam lambung dan zat lainnya dapat kembali ke kerongkongan,. Kondisi ini akan semakin parah jika cokelat tersebut diolah dengan gula tambahan, dan lemak.

Pendapat dari Dr. Lauren Gerson

Sementara itu, Dr. Lauren Gerson dari Universitas Stanford, memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Anda yang bermasalah dengan asam lambung, masih boleh mengkonsumsi coklat, atau bahkan anggur. 

Menurutnya, hingga kini belum ada bukti yang kuat jika coklat dan anggur dapat meningkatkan produksi asam lambung. Hal yang sama berlaku untuk beberapa makanan dan minuman lainnya yang selama ini diklaim dapat memperburuk masalah lambung. 

Justru sebaliknya, Dr. Lauren mengklaim jika konsumsi dark chocolate atau coklat hitam sangat baik untuk menurunkan stres, salah satu faktor terkuat yang meningkatkan produksi asam lambung. 

Lebih lanjut lagi, konsumsi coklat yang selama ini dituduh sebagai penyebab meningkatnya asam lambung, justru disebabkan karena faktor sugesti. Pasien dengan masalah asam lambung akan merasa ‘berdosa’ saat mengkonsumsi makanan yang jadi pantangan bagi penderita maag.

Stress inilah yang akhirnya membuat asam lambung meningkat, hingga akhirnya mengiritasi dinding lambung, menurunkan kinerja sfingter, dan GERD pun tidak dapat dihindari.  

Namun Dr. Lauren menggarisbawahi jika konsumsi coklat tidak akan berpengaruh kepada produksi asam lambung jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Selain itu, Anda pun tetap menjalankan pola makan sehat, dan membiasakan mengunyah makanan hingga halus sebelum menelannya. 

Catatan lainnya, coklat tersebut harus coklat murni, tanpa bahan tambahan, terutama gula. Pasalnya, konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk dapat meningkatkan produksi asam lambung terutama bagi mereka yang lambungnya sensitive terhadap coklat. 

Jadi kesimpulannya, penderita asam lambung tetap disarankan untuk membatasi konsumsi coklat, dan makanan lainnya yang selama ini diklaim dapat meningkatkan produksi asam lambung. 

Selain itu, disarankan untuk mencatat makanan apa saja yang menimbulkan reaksi negatif pada lambung Anda, setelah itu pastikan untuk membatasi konsumsi makanan tersebut. Jika masalah asam lambung terus terjadi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi lebih lanjut. 

Referensi: 

1. Healthline. Diakses pada 2021. Can You Eat Chocolate If You Have Acid Reflux?
2. Sciencedaily. Diakses pada 2021. Study Offers Hope For Chocolate-Loving Reflux Disease Sufferers