Ahlinya Lambung
Penyebab Maag Yang Sering Diabaikan
18 February 2021 - 3 menit membacaPola makan yang buruk, seperti kebiasaan telat makan, makan tidak teratur, dan lainnya, kerap dituduh sebagai penyebab sakit maag. Kondisi ini umumnya ditandai dengan munculnya gejala berupa perut terasa perih dan kembung, sakit di ulu hati, mual, muntah, dan berbagai gejala tambahan lainnya.
Namun perlu dicatat, sakit maag sebenarnya bukan merujuk pada nama atau kondisi medis khusus, namun rangkaian gejala yang merujuk kepada kondisi medis tertentu, seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), Tukak Lambung atau kondisi medis lainnya.
Mengenai penyebabnya, selain karena pola makan yang buruk, sebenarnya masih banyak penyebab sakit maag lainnya yang kerap diabaikan, diantaranya adalah:
Tidak Mengunyah Makanan Hingga Lembut
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dihancurkan di saluran pencernaan, termasuk lambung. Namun sebelum melewati proses tersebut, makanan akan melewati proses mengunyah. Selain untuk memecah molekul makanan, mengunyah pun berfungsi untuk mencampurkan enzim dari air liur.
Proses tersebut sepenuhnya untuk meringankan kinerja lambung dan sistem pencernaan. Jika tidak, lambung akan bekerja keras untuk menghancurkan makanan tersebut. Jika kondisi ini terus terjadi, dampaknya bisa sangat fatal, termasuk jadi penyebab sakit maag.
Untuk mencegah hal tersebut, sangat disarankan untuk mengunyah dulu makanan hingga lembut sebelum Anda menelannya.
Masalah Stres
Memang terlihat tidak berhubungan, namun secara tidak langsung masalah stres ini jadi faktor terbesar sakit maag yang kerap diabaikan. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics tahun 2007.
Dalam penelitian tersebut dijelaskan jika orang yang mengalami stres dan gangguan kecemasan, beresiko 2-4 kali terkena sakit maag. Hal ini disebabkan karena stres dan gangguan kecemasan bisa menghambat produksi hormon yang melindungi lambung dari cairan asam lambung.
Selain itu, ada kondisi yang disebut brain gut axis, yang merupakan hubungan keterkaitan antara anatomi otak dan saluran cerna, termasuk lambung.
Langsung Tidur atau Berbaring Setelah Makan
Apakah Anda pernah merasa tenggorokan terasa panas seperti terbakar, mual atau malah perut terasa kembung setelah bangun tidur? Coba cek lagi aktivitas sebelum tidur, jangan-jangan Anda langsung tidur atau berbaring setelah makan.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan melewati sistem pencernaan tubuh, termasuk lambung. Nah di dalam lambung inilah makanan akan dihancurkan dengan menggunakan cairan asam lambung.
Proses ini berjalan cukup lama, maka dari itu Anda disarankan tidak tidur atau berbaring demi mencegah resiko naiknya asam lambung ke kerongkongan dan mengiritasi organ lainnya, termasuk lambung dan kerongkongan. Anda baru boleh tidur, setidaknya 2-3 jam setelah makan.
Kebiasaan Merokok
Ada istilah merokok untuk mengurangi asam di mulut. Padahal itu hanya pembelaan menyesatkan, mengingat kebiasaan ini justru dapat menyebabkan produksi air liur berkurang, meningkatkan jumlah produksi asam lambung dan malah membuat mulut semakin asam.
Jika terus dibiarkan, kebiasaan buruk ini akan mengiritasi lambung dan jadi penyebab sakit maag. Tidak hanya itu, merokok pun berkaitan dengan kerusakan organ tubuh, seperti jantung, paru-paru dan lainnya, yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan.
Maka dari itu, mulai sekarang lakukan segala cara untuk berhenti merokok, sebelum rokok yang akan menghentikan hidupmu.
Konsumsi Makanan dan Obat Tertentu
Ada banyak makanan yang terbukti bisa jadi penyebab sakit maag jika dikonsumsi di luar batas kewajaran, seperti makanan yang mengandung kafein tinggi (kopi, teh, minuman bersoda, minuman berenergi dan laminnya), makanan berlemak hingga makanan pedas.
Anda pun harus membatasi konsumsi makanan yang diolah dengan tambahan lada hitam, makanan yang mengandung tinggi garam (terutama junk food), dan buah-buahan dengan kandungan asam tinggi, seperti jeruk nipis, tomat, dan lainnya.
Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu pun bisa jadi penyebab sakit maag, seperti obat antiradang non-steroid (NSAID) atau obat pereda nyeri, seperti aspirin, paracetamol, dan asam mefenamat.
Referensi:
- Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Gas and gas pains - Symptoms and causes
- Medical News Today. Diakses pada 2020. Upper stomach pain: 10 causes and when to see a doctor
- Medicine Net. Diakses pada 2020. Abdominal Pain: Symptoms, Signs, Causes & Treatment