Puasa Bagi Lansia, Perhatikan Ini Saat Sahur dan Berbuka
Health

Puasa Bagi Lansia, Perhatikan Ini Saat Sahur dan Berbuka

25 March 2021 - 3 menit membaca




Dengan kondisi fisik yang sudah mulai lemah, sebenarnya tidak ada kewajiban bagi lansia untuk menjalankan ibadah puasa. Sebagai gantinya, Anda hanya perlu membayar fidyah. Namun jika tidak mampu membayar fidyah, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahli agama setempat.

Ditinjau dari segi medis, puasa bagi lansia memang memerlukan peninjauan lebih mendalam untuk memastikan kesiapan lansia dalam menjalankan puasa, sebab tidak menutup kemungkinan yang terjadi malah terjadinya gangguan kesehatan lansia. Hal ini diungkap dalam penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition Health and Aging, yang menyebut lansia yang berpuasa beresiko mengalami gangguan keseimbangan tubuh.

Resiko tersebut akan lebih tinggi jika Anda memiliki riwayat penyakit akut, seperti diabetes. Hal lainnya yang harus diperhatikan bagi lansia yang ingin menjalankan ibadah puasa adalah gangguan masalah psikis, seperti rentan stres, emosi yang tidak stabil dan lainnya..

Hal tersebut diungkap dalam lewat penelitian yang diterbitkan dalam World Journal of Nursing Sciences, yang menemukan peningkatan resiko masalah mental pada lansia yang berpuasa.

Namun beberapa penelitian lainnya menyebut jika dalam jangka pendek, puasa bagi lansia bisa membantu menyehatkan jantung, melancarkan peredaran darah, dan lainnya. Namun kembali diingatkan, jangan memaksakan diri karena Islam sudah memberi keringanan.

Perhatikan Aturan Sahur dan Buka Puasa

Terlepas dari keringanan yang sudah diberikan oleh hukum Islam, faktanya masih banyak lansia yang masih tetap ingin menjalankan ibadah puasa secara penuh. Hal ini umumnya didorong oleh perasaan jika mereka masih mampu untuk melakukannya, bahkan hingga sebulan penuh.

Untuk hal ini, secara medis tidak jadi masalah besar. Namun sebelum itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:

  1. Anda wajib memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbanyak konsumsi air putih selama berbuka, hingga waktu makan sahur tiba.
  2. Pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama vitamin, serat, karbohidrat, protein dan lainnya. Untuk sumber karbohidratnya, sebaiknya pilih sumber karbohidrat kompleks.
  3. Hindari menu makanan dengan kandungan kalori tinggi, dan tinggi lemak, seperti gorengan, fast food dan lainnya. Selain itu, pilih jenis makanan yang mudah dicerna.
  4. Saat berbuka puasa, sebaiknya pilih menu yang mudah diserap tubuh. Misalnya mengawali aktivitas berbuka puasa dengan minum air kelapa muda (bisa ditambah madu).
  5. Tidak berlebihan saat berbuka puasa. Disarankan makan dalam porsi kecil namun diberi jeda. Misal, makanan pembuka saat maghrib, dan makanan utama setelah shalat tarawih.
  6. Penting untuk memastikan kualitas tidur. Anda bisa mendapatkan tidur yang lebih berkualitas dengan mengkonsumsi segelas susu hangat sebelum tidur.
  7. Pastikan untuk selalu makan sahur tepat waktu. Tapi ingat, saat makan Anda harus memastikan untuk mengunyahnya hingga lembut maksimal.
  8. Konsumsi makanan seperti yoghurt, susu dan buah-buahan. Selain itu, jangan lupa untuk tetap aktif berolahraga, terutama untuk olahraga ringan seperti berjalan kaki.
  9. Hindari stres, mengingat stres akan menguras banyak energi dan membuat kondisi kesehatan Anda memburuk. Jika merasa suntuk, isi aktivitas harian Anda dengan membaca.
  10. Jangan pernah memaksakan diri. Jika Anda merasa ada sinyal kurang baik dari tubuh, segera batalkan puasa dengan minum air putih hangat terlebih dahulu.

Yang tidak kalah penting, pastikan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memasuki bulan puasa. Jelaskan keinginan Anda untuk menjalankan ibadah puasa, dan minta saran bagaimana cara menjalankan ibadah puasa bagi lansia, untuk menghindari resiko timbulnya masalah kesehatan nantinya.

Jika memang dibutuhkan, Anda pun bisa meminta rekomendasi atau resep khusus suplemen yang bisa dikonsumsi selama menjalankan ibadah puasa.


Referensi:

ncbi.nlm.nih.gov. Diakses pada 2021. The effect of Ramadan fasting on cardiometabolic risk factors and anthropometrics parameters: A systematic review

pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses pada 2021. Effects of Ramadan Gasting on Postural Balance and Attentional Capacities in Elderly People





Artikel Terkait
Ahlinya Lambung

Penyebab Sakit Maag yang Harus Kita Waspadai

Ahlinya Lambung

Cara Menurunkan Asam Lambung yang Efektif

Ahlinya Lambung

Penyebab Asam Lambung Naik dan Berbagai Cara Mengatasinya